Petani Kartama Belajar Hidroponik
MAHARATU (RP) - Saat ini, Petani sayuran maupun petani tanaman buah lebih mengenal median tanah sebagai tempat bercocok tanam. Sebagai Kelurahan menuju kawasan Argowisata, para Petani Kartama Kelurahan Maharatu ingin lebih mengembangkan cocok tanam mereka tanpa median tanah atau hydroponik. Mereka mengundang Ketua RT 04 RW 04 Kelurahan Tangkerang Labuai atau lebih dikenal kampung Proklim, Mirshal, Rabu (17/5). Tampak juga hadir Camat Marpoyan Damai, Fiora Helmi melihat antusias para petani bercocok tanam hydroponik.
Tampak antusias para petani ketika Mirshal memberikan teori kepada mereka. Tak hanya memberikan teori saja, Mirshal juga mengajarkan kepada petani bagaimana membuat wadah atau tempat tanaman hidroponik tersebut melalui barang bekas seperti botol.
Mereka mencatat materi yang dijelaskan serta interaktif para petani untuk bertanya terkait tanaman budidaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah tersebut.
"Tanaman ini, kita juga harus memberi perhatian terhadap kebutuhan nutrisi dan menjaga situasi lingkungan yang bisa mengambat pertumbuhan. Misal, saat panas maupun saat musim hujan, dapat disiasati dengan pengaturan PH, nutrisi dan debit aliran air, agar dapat menghasilkan sayuran yang baik.,"jelas pria yang akrab disapa Achenk ini
Salah seorang Petani tanaman buah, Josia Tarigan yang sangat tertarik dengan tanaman hydroponi untuk dikembangkan menjadi bisnis. Ia juga menanyakan kepada Achenk bagaimana pangsa pasar dan menjualkan tanaman hydroponik.
"Bagaimana cara kita menjualnya,jika kita ingin memasarkannya, sedangkan kami melihat pangsa pasarnya sangat beda,"tanyanya kepada Achenk.
Achenk menjelaskan pangsa pasarnya memang berbeda. "Tanaman Hydroponik ini dijual di pasar modern dan hotel. Sayuran hydroponik tida, akan dijumpai di pasar tradisional, karna harga nya cukup menjanjikan. Jadi jangan khawatir terhadap pangsa pasarnya,"ungkapnya.
Namun, kata Achenk, setelah materi dan praktek yang dilakukan disekolah tersebut tak hanya sebatas kerja sama saja. "Akan tetapi penerapan hydroponik ini dilakukan diterapkan betul-betul oleh para petani,"harapnya
Kedepannya, ia juga mengharapkan Kelurahan Maharatu sebagai wisata agro, dimana para pengunjungnya berbelanja bisa memetik sayurannya yang fresh, menimbang secara sendiri dan langsung membayar kepada para petani. "Agar mereka terarik dengan wisata agro di sini,"pungkasnya.(tya)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar